Sabtu, 21 Januari 2012

BUTIR - BUTIR NASIHAT

Dengar nasihat wahai kalian
Mari berbakti kepada tuhan
Juga kepada semua utusan
Nabi muhammad rasul pilihan
Ingatlah engkau wahai saudara
Gunakan waktu sepanjang masa
Mengabdikan diri kepada pencipta
Tidak tertipu godaan dunia

Sungguh selamat hidupnya kita
Jikalau taat semenjak muda
Kelak menyesal di hari tua
Jikalau hidup penuh bernoda

Dengar nasihat wahai pemuda
Gunakan hidup untuk bertakwa
Taat ibadah semenjak muda
Menjunjung titah yang maha mulia

Suburkan hidup dengan berzikir
Gunakam waktu untuk berfikir
Sucikan bathin bersihkan zohir
Pasti selamat di hari akhir

Jangan biarkan waktu berlalu
Untuk beramal pakai selalu
Janganlah hanya ngrumpi melulu
Nanti disiksa dalam kuburmu

Di waktu muda janganlah nakal
Jangan terlalu banyak menghayal
Pakailah waktu mengumpul modal
Di waktu tua pasti tak nyesal

Sungguh bahagia matinya insan
Bila hidupnya taat beriman
Beramal shalih sepanjang zaman
Pasti mendapat ampunan tuhan

Sangatlah ridha tuhan saksikan
Bila pemuda dalam ketakwaan
Di padang mahsyar dapat naungan
Masuk ke syurga tanpa hitungan


Ketahui olehmu jangan lupakan
Hidup dan mati miliknya tuhan
Berapa lama hidupnya insan
Tak seorangpun dapat ramalkan

Darilah itu tetaplah ingat
Memohon ampun lalu bertaubat
Tetap ibadah setiap saat
Pasti selamat dunia akhirat

Jangan berkata diriku sehat
Setelah tua akan berbuat
Itulah tipu iblis terlaknat
Agar manusia menjadi sesat

Tidak lah baik bila berkata
Usiaku kini masih remaja
Biar berfoya semata – mata
Setelah tua taat dan jera

Dengar nasihat wahai saudara
Kalau berteman pilih orangnya
Yang jiwa baik bagus akhlaknya
Jangan semata memandang harta

Karena teman jadi penentu
Pasti diturut apa dimau
Karena itu janganlah ragu
Bila tak baik biar berlalu


Jumat, 20 Januari 2012

BERBUAT BAIK KEPADA SANG IBU

ibu adalah orang yang melahirkan kita setelah sembilan bulan lamanya beliau mnggendong kita dalam rahimnya. tak kenal lelah, hujan maupun panas. coba bayangkan ketika seorang anak yang durhaka kepada orang tua, WAL IYAZU BILLAH" .ibu adalah orang yang pertama kali mengasuh kita,, tak kenal siang dan malam , beliau terus mengurus kita, melayani kita laksana dayang dayang yyang melayani rajanya. apakah kita masih berfikir untuk berbuat baik kepada ibu ?? sudahkah kita berbuat baik kepada mereka yang berjasa kepada kita??? bahkan rasulullah saw memposisikan derajat ibu tiga kali lipat di bandingkan derajat seorang ayah.

tatkala seorang sahabat bertanya pada rosulullah , ya rosulullah, kepada siapa orang pertama kali kami ber buat baik??/ rosul pun menjawab: " IBUMU" , sahabat itu lagi bertanya : kemudian kepada siapa???????/ IBU MU, Jawab rosulullah. kemudian kepada siapa??? ROSULULLAH menjawab: IBU MU. kemudian kepada siapa ??? baru rasulullah saw menjawab: BAPAK MU.

SYURGA DI TELAPAK KAKI IBU
Memang benar, syurga berada di bawah telapak kaki ibu, maksudnya adalah ketika kita berbakti dan taat kepada ibu, niscaya syurga akan kita dapatkan. dan itu semua tak lepas juga dari taat kita kepada allah dan rosulnya. rosulullah saw bersabda : 
الجنة تحت اقدام الامهات yang artinya : syurga itu terletak di bawah telapak kaki itu.

sekian dulu , lain kesempatan kita lanjutkan lagi!!! WALLOHU A'LAM

Rabu, 18 Januari 2012

RUMAH CINTA ILHAM JAYADI,QH.,S.PdI

Setiap orang mendambakan kasih dan sayang dalam keluargannya,,, terutama kasih sayang ibu bagaimana seorang ibu menatan rumah tangga supaya tercipta keluarga yang penuh cinta dan kasih sayang.


Seorang ibu sangat berperan penting dalam pembentukan rumah tangga yang berkarakter ( Sakinah, mawaddah,  warahmah). Sebaliknya, tanpa cinta dan kasih sayangnya, bahtera rumah tangga senantiasa dilanda kemalangan dalam menghadapi gelombang kehidupan yang cepat maupun lambat berakibat karamnya bahtera tersebut. Ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya. Meneguhkan dan menata cinta dalam keluarga yang dilandasi fikrah dan thariqah yang syar’i adalah kuncinya dalam membina rumah tangga.
Seorang ibu adalah pejuang yang berdedikasi melahirkan generasi-generasi tangguh yang siap memimpin umat pada zamannya. Seorang Muhammad kecil, diasuh oleh sang bunda Siti Aminah, walau sebentar dalam asuhannya namun dengan cinta  yang begitu tulus Muhammad tumbuh sebagai anak yang dikenal sebagai Al-amin semenjak kecilnya, hingga menjadi pemimpin dunia yang disegani dan diakui hingga kini. Masih banyak lagi orang-orang luar biasa yang lahir dari asuhan seorang ibu yang luar biasa pula.
Meneguhkan Cinta Dengan fikrah Yang Syar’i
Fikrah artinya konsepsi normatif, dalam hal ini
cinta seorang ibu kepada anggota keluarga ibarat dalamnya sebuah lautan yang tidak dapat diselami, begitu dalam dan mulianya cinta kasih sayang seorang ibu. Bahkan, bagi yang berbakti kepadanya, surga balasannya, sedangkan yang menyakiti neraka taruhannya. Di samping itu, ridahnya Allah tergantung  kepada ridhanya seorang ibu dan ayah, dan bencinya pun tergantung kepada bencinya mereka. Berbakti kepadanya bernilai ibadah, karena berbakti kepada kedua ibu dan bapak adalah perintah Allah, syariat telah menjelasakannya baik dalam al-Qur’an maupun sunnah.   Dalam al-Qur’an surat Luqman ayat 14, “Dan kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada kedua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepadakulah kembalimu.” Sabda Rasulullah pun memperingatkan, “ Ingatlah akan kuberitahukan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar ( diulang-ulang hingga tiga kali), yaitu menyekutukan Allah dan menyakiti kedua orang tua.”

Menata Cinta Dengan  thariqah Yang Syar’i.
Thariqah atau metode adalah cara pelakasanaan dari sebuah  konsep. Metode tidak terpisahkan dari fikrah atau konsep. Dalam hal ini, dedikasi dan cinta seorang ibu dalam proses pendidikan anak dalam Islam sangat penting. Bersama dengan ibulah seorang anak menghabiskan hampir seluruh waktu kanak-kanaknya. Itulah kenapa Allah telah memberikan perasaan halus dan penuh kasih sayang kepada seorang wanita yang tidak diberikan kepada laki-laki. Realisasasi cinta seorang ibu di sini bukanlah memanjakan putra-putrinya dengan menuruti segala keinginan. Sebaliknya, seorang Ibu dituntut menjalankan amanah senantiasa mendidik anak untuk membiasakan perilaku-perilaku terpuji yang mengarahkan kepada proses tumbuhnya seorang anak yang matang, baik dalam pola pikir maupun sikapnya. Sehingga, apapun yang dilakukannya senantisa selaras antara fikrah dan thariqahnya, Motivasi maupun aksinya. Keberhasilan anak sesungguhnya diawali dari keberhasilan dalam pendidikan keluarganya.
Surga Di bawah Telapak Kaki Ibu
Memang tidak berlebihan kalau surga benar-benar ada dibawah telapak kaki ibu, dengan berada didekatnya terasa begitu damai dan tenteram. Salah satu pintu surga yang ada di bumi adalah keberadaan orang tua, barang siapa ingin masuk surga, ia harus berbuat baik terhadap pintu tersebut. Seorang tabi’in Iyas bin Mu’awiyah,  menangis tatkala sang ibu tercinta meninggal. Ada yang bertanya kepadanya menggapa ia menangis, dijawab olehnya, “ Dulu aku punya dua pintu yang terbuka menuju surga, kini salah satu dari pintu itu tertutup.” Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, diceritakan; ada salah seorang sahabat bertanya kepada rasulullah “ Wahai rasulullah, siapakah yang pantas aku cintai, setelah Alllah dan rasulnya,  Rasul Menjawab : Ibumu. Sahabat bertanya lagi : Siapa lagi ya, Rasulullah? Rasulullah menjawab: Ibumu. Sahabat bertanya untuk ketiga kalinya: Siapa lagi ya, Rasulullah?  Rasulpun menjawab: Ibumu. Untuk keempat kalinya, sahabat bertanya ; Siapa lagi ya, Rasulullah?  Rasulullah SAW menjawab; Bapakmu.“ Hadits ini bukti nyata, bahwa Islam menempatkan perempuan khususnya seorang ibu, dalam posisi yang sangat mulia, bahkan sangat pantas dicintai setelah Allah dan Rasul-Nya.